Your Nav Bar Here

Tampilkan postingan dengan label sweets. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sweets. Tampilkan semua postingan

Kamis, 07 Juli 2011

THE BEST BUNDLES OF CALORIES EVER: Martabak Keju Spesial San Fransisco, Jl Burangrang, Bandung

Martabak dan Bandung goes hand-in-hand. Udara yang sejuk dan martabak yang panas, gooey, super manis memang pasangan yang oke. Nah, pertanyaannya, dimana gue bisa mendapatkan martabak yang merupakan epitome dari semua martabak lainnya? Pencarian gue berakhir di Jl Burangrang, yang juga merupakan rumah dari bubur ayam favorit gue. Say hello to my treasure, Martabak San Fransisco.


Tempatnya sangat modest, tapi lo pasti akan melihat orang2 bergerombol menunggu martabak mereka selesai diberi sentuhan magic terakhir dari para pakar martabak teroke di dunia. Martabaknya macem-macem banget, ada asin dan manis tentunya, tapi sekaran kita fokus ke manisnya. Ada keju, coklat, wijen, kismis, jagung (?), dan masih banyak lagi. Ada ukuran biasa, medium, mini, dan tipker (tipis kering, in martabak talk). Tapi, superstarnya adalah KEJU SPESIAL. Harganya juga superstar cyin, 51ribu. Tapi worth every penny in every bite. "Tik, kenapa sih lo tergila-gila banget sama martabak ini? Martabak keju kan sama aja dimana-mana?" Salah! Martabak keju tidak diciptakan sama. Kalo ada kasta-kasta martabak, martabak sanfran ini udah brahmananya brahmana.


Keliatan nggak juicynya base martabak ini? Dan setelah gue perhatikan, untuk membuat seporsi martabak keju spesial, membutuhkan sebalok keju kraft dan buanyak susu kental manis. Terus saat udah dilipet, diluarnya dilumuri dengan a very generous amount of butter wysman, alias dewa-nya mentega. Bayangkan berapa ribu kalori. Lebih bayangkan lagi kenikmatan luar biasanya.


Yup, kayaknya kejunya aja satu senti. Ditambah dengan juicynya kulit martabak + susu kental manis + butter wysman, SURGA. Gue nggak tau harus menjelaskan gimana lagi. Yang jelas martabak ini enak sampe 3 hari. Di hari ketiga pun tetep nikmat walau udah keras. Tentu saja, best served hot. 

I'm really bad at ending passages, so I'll just say don't forget to stop by next time you're in Bandung. DO NOT FORGET. Or you'll face a big lump of regret in your heart everytime you read this post.

Senin, 04 Juli 2011

Cupcake & Co.'s Red Velvet Cupcake at Holycow!

So, my favorite steak place, Holycow!, now has a new dessert option and it's super awesome. They now have RED VELVET CUPCAKES!!!!! Cupcakes themselves are awesome, but red velvets are without a doubt the best. The best ones are still the ones from Sprinkles, a delicious cupcake cafe in Dallas. Red velvets are very trendy nowadays in Jakarta, and I was eager to try Cupcakes and Co.'s version. Especially because they are free! When you mention @holycowsteak in your tweet and show it to the waiter, you'll get a free dessert of your choice, a tiramisu or a cupcake, while stocks last. I had a wagyu ribeye, as usual, and now I have a proper picture to show everybody how awesome looking my favorite steak is!!


Can you see all the juicy fat? It's WONDERFUL.

But this post isn't about the steak, it's about the cupcakes!

It's pretty, isn't it? The piece of red fondant has Buddy, Holycow's mascot, pressed on it. The icing is, of course, cream cheese. I bit into it, and it really was velvety. Soft and luxurious. It was sweet but not too sweet, and the cream cheese was a perfect match. It was an awesome cupcake! The only downside was this cupcake was tiny. Well, it was free. I checked out their blog and boy, their cupcakes look super awesome. Go check 'em out! http://cupcakescompany.blogspot.com

Selasa, 21 Juni 2011

MY FAVORITE FROZEN YOGURT: Miki-Yo, TIS Square

I'm pretty obsessed with frozen yogurt. My ultimate goal is to try every single stall of frozen yogurt in town. One day, I tried Miki-Yo. They're just like other fro-yo places out there, their yogurt doesn't stand out by any means. But it turns out  they serve syrup with their yogurt!! I've tried their strawberry, blueberry, and chocolate syrups, but the blueberry is the clear CHAMP OF ALL SYRUPS IN THE WORLD. It's silky, light, sweet, fresh, and it complements the yogurt amazingly.






I love their presentation too when you eat in. It's cozy too, so this is my favorite fro-yo place in Jakarta.

Sabtu, 18 Juni 2011

MY FAVORITES: MAGNUM CAFE!!

So....I had ice cream for breakfast. hahaha yep today me and Bram started our day a little early to get a seat in Magnum Cafe. Siapa sih yang nggak tau Magnum Cafe??? Notorious for its crazy queue, people hesitate to go and try its magnificent delights. I'm going to give you a little introduction to the place where you're closest to heaven that you'll ever be.
Magnum Cafe awalnya buka untuk mensupport campaign Magnum yang gila-gilaan. Pertama-tama buka, antrenya kayak antri air di padang pasir. Puaaaanjang bener. Gue juga awalnya ciut. Namun, gue menemukan fakta bahwa sebenernya antriannya itu dua lapis! Lapis pertama yang nggak nahan adalah orang-orang yang mau dine-in, dan lapisan kedua yang seringnya kosong melompong adalah orang-orang yang mau take-away. Gue pun mencoba take away an nya.
Take Away: kalo lo mau take away, ada dua pilihan. Magnum ketengan yang kayak lo bisa beli di indomaret, atau magnum yang datang dari surga. Sekarang gini aja deh. Ngapain lo jauh2 ke GI cuma buat beli magnum yang ada di supermarket terdekat?? Magnum dari surga ini adalah magnum yang bisa lo kreasikan sesuai hati lo. Vanilla atau coklat? (VANILLA) Dicelup dark atau milk chocolate? (MILK) Lalu pilih 2 topping. Toppingnya ada dua kategori, King's atau Prince's. King's itu kayak kacang2an macam almonds hazelnuts etc. Prince's itu biskuit2/sereal, seperti choco crunch, choco rice, vanilla dan oreo cookies etc. Favorit gue yang sudah sangat tried and true adalah VANILLA COOKIES DAN CHOCO CRUNCH. Widih milk chocolatenya itu lho yang nagih. Gue sih makan 1 aja, kalo Bram yang beneran Magnum Mania, 3 atau 4 biji sekaligus. Kayaknya dia sangat cocok jadi maskot Magnum. He thinks it's more addictive than weed. Oh iya harga, kalo lo pesen Prince's, 20 ribu, King's 25 ribu saja.
Dine-In: Dining in Magnum Cafe is an experience that requires adequate preparations and planning. Gue dua kali dine in, dan selalu datang jam 10.30, sementara cafe nya sendiri buka jam 11.00. Hal ini dilakukan untuk menghindari antri yang amat sangat. Kalo lo berani diatas jam 12 ke sini, siap2 snack sama keranjang piknik deh, karena nunggunya bisa lebih dari 1 jam. Untung belom pernah. Hari ini hari Senin. Gue tiba jam 11 kurang 10, dan udah ada 2 keluarga menanti di depan pintu masuk magnum cafe. Jam 11.15 pintu dibuka (ngaret, I know, gue udah memberi mas2nya tatapan sinis abis2an), we're ushered to our tables by a costumed man that's pretending to be our royal server or whatever. They call us 'my lady' and 'my lord'. Hari ini, gue mengorder Strawberry Surprise kalo ga salah namanya, which is a stick of magnum vanilla ice cream with strawberries, bananas, strawberry jam or sauce, and dark chocolate, lalu Bram pesen Waffle Aristocrat, yaitu waffle yang disiram coklat dan karamel, dengan 2 stik magnum, plus taburan kacang dan sebuah puff pastry dusted with powdered sugar, dan untuk berdua kita mesen Fiesta del Rey, a chicken, cheese, and bellpeppers quesadilla.


(crappy pics are crappy, I again forgot my camera so these are pics I snapped with my crappy phone camera)
Verdict:
1. Strawberry: damn this dish is good!!!!!!!!! Perfect balance between sweet, sour, and creamy. And there's really nothing better than the best vanilla ice cream + strawberries + bananas + chocolate. There is nothing better.  When you lift your ice cream stick and give the dish a stir, it's like a soup of pure goodness and calories. Strawberry sauce is mixed with chocolate and drips of vanilla ice cream. God I can eat this thing all day.
2. Bram's waffles: my verdict: too much, too sweet. His verdict: "Ini enak banget!!!"
3. Fiesta del Rey: decent. This is because I've had way better quesadillas. Bram's verdict (he's never had a quesadilla): "Buat aku ini enak banget!" Jadi kalo lo pernah makan quesadillas beneran, ini biasa aja, tapi judging from betapa sulitnya nemu quesadillas di Jakarta, gue bahagia. Kalo belom pernah, enak banget.
TL;DR, MAGNUM CAFE IS GOOOOOOD. Magnum cafe dan Holycow adalah dua hal yang nggak pernah lelah gue rekomen ke sanak famili, dan biasanya they go hand in hand (Magnum after a nice wagyu is SO AWESOME). Anytime you're in GI, grab a take away. Anytime you have a free morning, eat dine-in.

BEST DESSERTS I'VE EVER HAD: BAKERZIN

Akhir-akhir ini gue sangat sering makan di Bakerzin. Karena gue dan adek gue jatuh cinta. Head over heels. Tergila-gila. Basically, apapun yang lo pesen di Bakerzin pasti enak. Tapi, dessertsnya itu gue yakin turun langsung dari khayangan. Gue sangat curiga koki nya itu titisan dewa masak. All pics are googled, dan oh betapa menyesalnya gue ga bawa2 kamera untuk mengabadikan desserts cantik ini. Gue rela menyantap a few hundred extra calories for desserts as good as these. Gue punya 5 bestest dari Bakerzin, dan ini adalah urutan berdasarkan yang mana yang gue favoritkan.
5. Napoleon

Napoleon adalah sebuah pastry and cake hybrid, I must say. Gue nggak tau definisi pastinya, tapi yang jelas rasanya indah. Lapisan krim lembut yang tebal diantara crispy pastry sheets, yang diisi beberapa potong strawberries segar, dan ditaburi gula halus. Saat lo potong, kres kres the pastry crumbles nicely. Perpaduan teksturnya lah yang membuat kue ini sangat fenomenal.
4. Souffle (not the raspberry one, not the Baileys one, I totally forgot the name)

Gue mulai tertarik dengan souffle karena Masterchef US, lebih spesifiknya episode dimana mereka pressure test nya bikin souffle. Si Gordon Ramsay mendeskripsikannya sebagai dessert yang indah, lembut, dan dibuat dengan presisi. Jadi, gue pun memesannya karena super penasaran. Kepuasan sendiri banget memotong souffle ini. Lembut, ringan, puffy, spongey, airy, sweet, amazing. Ditemani vla yang super, it's quite the perfect dessert. Kata Ramsay, souffle harus segera disajikan setelah dibuat, karena 3-5 menit setelahnya, it will collapse. Dan ternyata, it did collapse! Nggak lama setelah datang, souffle gue mulai kempes. Tapi ga mengubah rasanya tentu. Gue akan mencoba souffle rasa yang lainnya next time.
3. Creme Brulee

Gue memesan creme brulee sehari setelah nonton Masterchef Australia edisi Masterclass bikin dessert ini. (Yup gue korban Masterchef, can you tell?) Yang gue inget banget dari episode itu adalah komponen penting dari kelezatan creme brulee adalah crispiness of the caramelization. Saat pesenan gue datang, gue mengetuk sendok gue ke lapisan atasnya, and it clinked. I got excited, this is just like Masterchef!!! Lalu gue sendok krim lembutnya, dan saat gue cicipi, gue tengelam dalam kenikmatan. I literally stopped moving, closed my eyes, and just savor everything I tasted. Wow man, I've never tasted anything quite magnificent. Krim vanilanya itu kayak versi lebih kentel dari vla nya souffle, dan rasanya itu nggak terlalu manis, dan krimnya nggak terlalu makhtekh, pokoknya pas. Buat yang suka vanila, wajib banget coba ini. Plis.
2. The Famous Bakerzin's Warm Chocolate Cake

Pertama-tama, coba lihat indahnya presentasi dari cake ini. Sebuah chocolate cake yang luarnya crispy, diatas seiris jeruk segar, diberi satu scoop es krim vanila ter indah, dikelilingi saus raspberry dan potongan strawberries. Gila, dessert tercantik. Gue punya ekspektasi yang sangat tinggi untuk yang satu ini, karena review dari orang2 yang pernah makan itu bagus2 banget. Ini adalah item favorit banyak orang dari menu Bakerzin yang cukup ekstensif. Saat gue belah cakenya, coklatnya meleleh keluar, dan aromanyaaaaa widih. Dicampur dengan sedikit eskrim dan sausnya, WOOOOOWWWW. Surga. Beneran deh. Es krimnya adalah satu2nya es krim vanila yang rasanya bisa menandingi rasa vanilanya Magnum. Coklatnya bold banget rasanya, tapi diimbangi dengan light nya vanila dan segarnya rasa saus plus sisa2 jeruk yang nempel di bawah cakenya. Just perfect. Ini dessert favorit adek gue, tapi kalo gue, ada yang lebih nikmat.
1. PANNA COTTA

That picture does not do this pretty dish justice, but that's the best I got from teh internetz. Gue selama ini mengenal Panna Cotta sebagai sebuah dessert yang berada di dunia maya Cooking Mama. Pasti semua orang yang pernah main Cooking Mama, apapun platform nya, tau Panna Cotta. Temen gue Ratih sampe nggak percaya bahwa dessert ini nyata, saat gue mendeskripsikan keindahannya. Penampilannya hampir sama sama versi kartunnya di game tersebut. Puding putih dengan saus merah. Saat gue mencicipinya, gue sangat kaget dengan teksturnya. Gue pikir bakal kayak puding gitu, with a jell-o like consistency. So wrong. Teksturnya itu creamy banget, dengan saus kental. Rasa cream nya sendiri sangat subtle. The softest hint of vanilla, in the most luxuriously creamy cream. The sauce is a thick raspberry sauce, sweet with just the right amount of tang. Kenapa gue memilih ini sebagai pemenang walau gue juga tergila2 sama Warm Chocolate Cake? Karena gue bisa ngabisin lebih dari satu porsi Panna Cotta sendiri karena sangat light, tapi gue belum tentu bisa ngabisin satu porsi Warm Choco sendirian. The lightness does it for me. Warm Choco terlalu berat, dan cuma enak kalo dimakan berdua atau bertiga. Kalo Panna Cotta, gue sih nggak mau bagi-bagi.
All pics Googled, definitely not mine and I am not takin credits for them.

Best Macarons in The Woooooooorld.

I love Singapore. It's such an awesome country with SO MUCH awesome food. I can go on and on talking about what Singapore has to offer, but now let's just talk about these little pieces of heaven: TWG tea-infused macarons.

Suatu hari, gue hanya sedang jalan-jalan di mal raksasa kesayangan kita semua, ION Orchard. Saat mau keluar cari taksi, gue menemukan TWG. Tempatnya cantik banget, gue yang udah gembel karena shopping sendirian lumayan terintimidasi. Terus gue liat barisan-barisan macarons warna-warni di dalam sebuah display case kaca, dan man was i tempted. Gue belum pernah makan macarons sebelumnya, and I was so eager to taste one. Dengan impulsif, gue pun masuk dan memesan 3 buah macarons tanpa tau rasanya sebenernya kayak apa, berdasarkan warna sama namanya aja. Gue ga salah pilih. Bener-bener lo harus berani ambil keputusan yang belum pernah lo pertimbangkan sebelumnya. Kalo gue ga melakukan hal itu, gue udah kehilangan kesempatan makan makanan indah ini!!!! Gue menggigit macaron hitam yang judulnya Napoleon Tea and Caramel, dan keajaiban terjadi men. Shellsnya sangat crumbly dan renyah, isinya lembut dan meleleh keluar. Rasa tehnya subtle banget, ditemani manisnya karamel yang wuihhhhhhhh enaknya. Plis temen2 kalo kalian baru pertama kali mau beli macarons di TWG, beli yang ini. Ga ada lagi yg lebih enak dari si hitam manis. Dan sekarang, gue tidak pernah meninggalkan Singapura tanpa sekotak macaron TWG. Selain di ION, ada juga di Marina Bay Sands.
PS: kalo lagi ngeteh2 cantik di TWG, jangan lupa pesan es krim creme brulee, karena tidak ada kata-kata yang dapat menggambarkan kenikmatannya.
Photo not mine, found it off google.